Senin, 24 November 2014

Fungsi New Media dalam Pendidikan : E-Book

E-book adalah singakatan dari Elektronik Book. atau Buku Elektronik. Menurut saya sendiri E-book itu adalah suatu buku pembelajaran atau buku tentang sejarah dan sebagainya yang berupa file document yang hanya bisa dibuka dengan piranti komputer (PC,Laptop,Hanphone) yang di dalamnya mendukung file tersebut.

(Foto : E-book yang disimpan dan dapat dibuka di smartphone/tablet)

Kegunaan e-book dalam pendidikan sendiri mempunyai manfaat yang sangat banyak, seperti dapat membantu guru/dosen dalam sebegai materi pembelajaran ke siswa atau mahasiwa nya, dan berguna bagi siswa/mahasiswa sendiri untuk dijadikan alat penambah ilmu yang dapat dibawa kemana-mana.

E-book biasa mempunya format yang berbentuk exe,pdf,doc,ppt dan sebagainya.
Ebook berekstensi pdf (portable document format) adalah buku elektronik yang bisa dibuka dengan program-program pdf reader seperti adobe acrobat reader, foxit reader, dan semacamnya. Format pdf lebih banyak digunakan dalam pembuatan ebook karena file ini memang lebih praktis dan mudah dalam management pembuatannya. Kita dapat mengkonversi document word ke dalam pdf dengan adobe acrobat atau program lain.
E-book berekstensi exe (executable) juga tidak kalah populernya dengan format pdf. Ebook berformat exe ini lebih praktis karena bisa running (dibuka) tanpa perlu program pendukung seperti pdf.

Kelebihan dan Kekurangan E-Book :
E-book sekarang sudah banyak digunakan dalam media pendidikan, khusus nya di Indonesia sendiri, penggunaan e-book itu dikarenakan kelebihan dari e-book itu sendiri, berikut kelebihan dari e-book :
  1. Harga e-book lebih murah di banding dengan buku biasa karena dapat di unduh melalui website yang menyediakan e-book yang gratis maupun berbayar
  2. E-book mudah dibawa karena mempunyai ukuran yang sangat kecil, dan dapat kita simpan di flashdisk atau smartphone
  3. E-book tidak dapat sobek,kusam, terkecuali e-book terkena virus tapi itu pun dapat dibersihkan dengan menggunakan anti virus
  4. E-book lebih ramah lingkungan dikarenakan mengurangi penebangan pohon yang digunakan untuk menjadi bahan kertas dalam pembuatan buku yang berbentuk konvensional
  5. Menghemat waktu dan tempat serta sistem pengiriman e-book sangat cepat
Dibalik kelebihan tersebut e-book juga mempunyai kekurangan, seperti :
  1. Membutuhkan perangkat lunak atau software yang dapat membuka atau mendukung dari format e-book tersebut
  2. Mata yang tidak terbiasa membaca di layar monitor komputer ataupun smartphone 
  3. Tidak semua format e-book yang memiliki security yang baik
  4. Membutuhkan lebih banyak aplikasi untuk membuka e-book tersebut jika mempunyai format yang tidak dapat dibuka di aplikasi biasanya.

8 Situs penyedia E-book gratis : 

Bagi anda yang ingin membuat Ebook dengan software gratisan yang full features termasuk pengaturan enkripsi di dalamnya, Anda bisa download di sini:
Langkah-langkahnya adalah:
  1. Download Pdf995 Printer Driver
  2. Download Free Converter
  3. Download PdfEdit995
  4. Download Signature995
  5. Download Standard Encryption Module 2.0 yang lokasinya ada di :http://www.signature995.com/
  6. Install di komputer Anda dengan urutan seperti di atas no.1-5.
  7. Menyiapkan document yang akan kita jadikan file pdf, dalam dengan menggunakan MS-Word.
  8. Di sini Anda harus mengubah default printer dulu dengan cara buka Start Menu-Control Panel- Printer lalu pada jendela printer klik kanan driver PDF995-klik Set as Default Printer.
  9. Setelah document selesai diketik, buka program PDF Edit yang lokasinya ada di Start Menu-Software995-pdfedit995
  10. Klik menu Tab “Batch”
  11. Klik button “Add File”
  12. Pilih file document yang telah Anda siapkan
  13. Klik button “Batch print to default printer”
  14. Akan muncul pilihan pemberian nama untuk file yang akan dibuat.
File ebook dalam format PDF telah selesai dibuat. Untuk melakukan pengaturan enkripsi seperti pemberian password dan sebagainya, jalankan program: signature995 lalu PDF Right Management. (RM).

Senin, 03 November 2014

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden (After & Before of Media Online Nasional & Internasional)


Before :
Aksi 1.000 Lilin Sambut Pelantikan Jokowi Presiden Baru 
Minggu, 19 Oktober 2014 02:37 WIB

Puluhan relawan Jokowi-JK menggelar aksi menyalakan lilin di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (18/10/2014) malam sebagai wujud pengharapan untuk pemimpin baru Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Sabtu (18/10/2014) malam, salah satu sudut di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat diwarnai cahaya berwarna jingga. Cahaya itu berasal dari sekitar 50 orang relawan yang masing-masing memegang sebatang lilin yang sudah dinyalakan.

Aksi simbolik itu merupakan bentuk doa dan dukungan sekelompok warga yang menyebut diri sebagai Gerakan Rakyat Dua Puluh Oktober (Geruduk) kepada presiden-wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla menjelang pelantikan.

"Aksi 1.000 lilin ini adalah simbol harapan dengan lahirnya Jokowi-JK berarti ada harapan baru," kata Koordinator Geruduk, Panel Barus.

Meski berada di tengah pusat keramaian Jakarta malam ini, para relawan dengan khusyuk berdoa dan berharap Joko Widodo sebagai presiden Indonesia ketujuh dapat mewujudkan Indonesia Hebat dengan bantuan rakyat.

Aksi lilin ini berakhir saat para relawan menyatu dan mengarahkan lilin mereka ke sebuah spanduk bergambar Jokowi-JK yang bertuliskan 'Selamat datang presiden untuk Indonesia'.

Reffrensi http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/10/19/aksi-1000-lilin-sambut-pelantikan-jokowi-presiden-baru

After:
Indonesia's new cabinet sparks mixed reaction
    Eight women were chosen out of a total of 34 positions

Indonesia's newly appointed cabinet will hold its first meeting on Monday after President Joko Widodo's choice of ministers received a mixed reaction.
Mr Widodo unveiled his cabinet on Sunday, appointing the country's first ever female foreign minister.

Analysts broadly welcomed two technocrats to key economic posts to guide the country's economic reforms.

However, there was concern the president had given nearly half the jobs to political allies.

Mr Widodo, who was sworn in as president last week, had previously promised to promote professionals to top jobs rather than party officials.

"The process of defining the ministers was done carefully and cautiously as this is a priority," said Mr Widodo.


Karishma Vaswani, BBC Indonesia Editor, Jakarta

A cabinet of compromises is what analysts have dubbed Indonesian President Joko Widodo's new team.

He has picked a combination of professionals and party officials, disappointing supporters who had urged him to shun political appointments.

Amongst the most controversial appointments is the new defence minister, Ryamizard Ryacudu - a former army chief with a chequered human rights record, seen to be close to Megawati Sukarnoputri, the matriarch of Mr Widodo's political party PDIP.

Her daughter, Puan Maharani, has been appointed as co-ordinating minister of human development and culture - a position that didn't exist until this cabinet.

Currently Mr Widodo enjoys the support and affection of the Indonesian people. Political observers say that patience may soon wear thin if he fails to make good on his promises to reform education, healthcare and infrastructure.


He had asked the country's anti-corruption commission to vet candidates, an unprecedented move. The Corruption Eradication Commission rejected eight of his candidates based on graft concerns last week.

"The cabinet will be working for five years and we want to get the clean ones... because we want to be accurate and right," he said.

'Political interests'
Calling it the "Working Cabinet", Mr Widodo gave former state-owned enterprises minister Sofyan Djalil the position of co-ordinating minister of economics. Bambang Brodjonegoro was appointed finance minister.

"They know the problems and have high integrity and track records," said Destry Damayanti, chief economist at Bank Mandiri. "I expect them to lead structural and fiscal reform in Indonesia to accelerate economic growth."

Eight women were chosen out of a total of 34 positions. Among them is Retno Lestari Marsudi, the current ambassador to the Netherlands, who will be the country's first female foreign minister.

Eighteen of the appointments were seen as technocrats while the remaining posts were given to members of the four political parties that backed Mr Widodo during his election campaign in July.

Political observer Miftah Thoha from Gadjah Mada University told BBC Indonesia that Mr Widodo was "overshadowed by political interests" in choosing his ministers.

Reffrensi : http://www.bbc.com/news/world-asia-29782675